ABSTRAK
CV. Sinar Agung Rotan yang bergerak dalam bidang produksi rotan yaitu mebel rotan.
Produk yang dihasilkan oleh CV. Sinar Agung ini terdiri dari pembuatan mebel
rotan dalam bentuk kursi rotan. Dalam proses produksinya CV. Sinar Agung melakukan Pengendalian produksi dengan tujuan agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan dapat meminimalkan kegagalan
kegagalan produk, sehingga biaya produksi dapat diminimalkan pula. Berdasarkan
hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa masalah dalam perusahaan yaitu:
1) Adanya pengerjaan ulang dalam proses produksi sehingga terjadi keterlambatan
dan pemborosan bahan baku. 2) Adanya kerugian/penambahan biaya akibat kegagalan
produk yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah
deskriptif analisis yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya yaitu dengan melakukan penelitian lapangan tanpa
terlibat langsung dengan kegiatan yang ada di perusahaan, kemudian data
tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran
mengenai masalah yang ada.
Hambatan-hambatan
yang dihadapi perusahaan yaitu adanya pemborosan bahan baku akibat kegagalan
produk, sehingga terjadi penambahan biaya produksi. Usaha-usaha yang dilakukan
CV. Sinar Agung dalam menghadapi hambatan yaitu menerapkan dan meningkatkan
pengendalian produksi guna meminimalkan tingkat kegagalan/kecacatan produk yang
dihasilkan.
Kata
kunci : pengendalian produk
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Balakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha yang terjadi baik di
bidang perdagangan, manufaktur/industri, maupun jasa yang didukung oleh semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong dunia usaha kearah
perdagangan bebas dengan persaingan yang cukup ketat. Dengan adanya pasar bebas
perusahaan dituntut untuk dapat menempatkan dan mempertahankan produknya di
tengah-tengah ketatnya persaingan pasar global. Persaingan yang terjadi dewasa
ini, dikarenakan banyaknya produk yang ditawarkan oleh produsen dengan model,
merk, kualitas, kelainan harga dan sebagainya. Agar perusahaan tetap kompetitip
di pasar global, produsen harus dapat memahami produk (barang dan jasa) yang
dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.
CV. Sinar Agung yang bergerak dalam
pengolahan hasil hutan yaitu produksi rotan. Produk yang dihasilkan, ini
terdiri dari meubel berbahan rotan. Merk resmi dan lebel yang dikeluarkan oleh
CV. Sinar Agung adalah “SINAR AGUNG ”.
B. Identifikasi
Masalah
Dalam
menjalankan usahanya setiap perusahaan memerlukan pengendalian produksi yang
sangat penting untuk mengurangi kegagalan produk yang dihasilkan. Kualitas
merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang
lebih luas. Salah satu masalah yang dihadapi perusahaan adalah adanya produk
yang dihasilkan tidak baik atau tidak sesuai dengan spesifikasi produk pada
tahapan-tahapan proses produksi. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas,
maka masalah-masalah yang diidentifikasikan adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi
pada CV. Sinar Agung ?
2.
Bagaimana pengaruh pengendalian produksi terhadap kegagalan produk yang telah
di produksi CV. Sinar Agung ?
C. Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi yang telah
dilaksanakan oleh CV. Sinar Agung kab Garut.
b. Untuk mengetahui kegagalan produk yang
dihasilkan CV. Sinar Agung kab Garut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Manajemen
Produksi Manajemen produksi merupakan kegiatan
manajemen yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa.
Kegiatan-kegiatan produksi seperti ini terdapat diberbagai organisasi baik
perusahaan manufaktur maupun organisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang
jasa. Pengaruh manajemen produksi dalam kegiatan-kegiatan operasi memiliki
pengaruh yang besar terhadap kualitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan,
karena kualitas merupakan kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilan bagi
suatu perusahaan dalam merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Oleh karena itu
selayaknya suatu perusahaan menerapkan aktivitas pengendalian produksi secara
lebih serius dan terarah dalam setiap kegiatan produksinya.
B.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen
produksi/operasi merupakan suatu system yang produktif yaitu, suatu proses
pengubah masukanmasukan (input) menjadi barang dan jasa (output).
Masukan-masukan yang terdiri dari bahan mentah, tenaga kerja, modal dan energy
tersebut diubah melalui teknologi proses yang merupakan metode atau cara
tertentu yang digunakan untuk proses transpormasi sehingga menjadi barang dan
jasa. Gambar tersebut juga menunjukan imformasi umpan balik yang digunakan
untuk mengawasi teknologi proses atau masukan-masukan informasi umpan balik
tersebut perlu digunakan untuk menyesuaikan secara terus menerus, masukan dan
teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran tertentu.
C.
Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Manajemen Operasi
Kegiatan pengendalian produksi dalam manajemen
operasi mempunyai ruang lingkup yang luas, karena kegiatan pengendalian
produksi itu sendiri dilakukan mulai perencanaan sampai dengan produk akhir
dihasilkan. Oleh karenanya, segala sesuatu yang berhubungan dan berpengaruh
terhadap pelaksanaan produksi, sebaiknya selalu diperhatikan. Pengendalian
produksi sebagai salah satu alat penunjang dari manajemen produksi/operasi,
diharapkan dapat mengetahui sendiri sedini mungkin penyimpangan-penyimpangan
yang mungkin terjadi selama proses produksi berlangsung, agar dapat diambil
suatu tindak pencegahan maupun tindakan perbaikan yang cepat dan tepat,
sehingga produk gagal atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi standar dapat
ditekan seminimal mungkin dan kualitas produk yang dihasilkan dapat lebih baik
lagi.
BAB III
METODE DAN OBJEK PENELITIAN
A. Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, menurut Sugiono
(1998:105) Penelitian Administrasi yaitu: “Deskriptif analisis adalah suatu
metode penelitian yang menggambarkan dan yang melukiskan kejadian pda saat
penelitian dilaksanakan, dengan cara mengumpulkan data yang bersifat aktual
kemudian di analisis untuk disimpulkan sehingga dapat disusun menjadi suatu
karya ilmiah”.
B. Variabel
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan dua variable yang terdiri dari:
1. Variabel independen (X):
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, predictor, dan
antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variable
dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebasnya adalah pengendalian produksi.
2. Variabel dependen (Y): variabel ini
sering disebut sebagai variabel respon, output, criteria, konsekuen. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akbat karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kegagalan
produk.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisis data yaitu analisis kuantitatif yang digunakan
untuk mengukur rumus pengaruh pengendalian produksi terhadap kegagalan produk
kursi rotan dengan menggunakan uji validitas instrument, uji reabilitas
instrument, regresi linier sederhana, rank spearman, dan koefisien determinasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan
Pengendalian Produksi pada CV.Sinar Agung kab. Garut
Usaha
yang dilakukan oleh CV. Sinar Agung kab. Garut agar pelaksanaan
pengendalian produksinya berjalan efektif adalah dengan melaksanakan kegiatan
pengukuran bahan baku dimana melakukan standar control produksinya dilakukan
setiap proses produksi berjalan serta membandingkan hasil produksi dengan
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan melakukan tindakan dalam hal
menentukan penyimpanganpenyimpangan produksi bila terjadi dan melakukan
perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga tingkat kegagalan
produksinyaa bias diperkecil. Kegiatan pengendalian produksi pada CV. Sinar Agung kab. Garut ini aka berjalan efektif bila perusahaan selalu
memperhatikan tugas-tugas pokok dari kegiatan pengendalian.
B. Kegagalan Produk Kursi Rotan pada CV. Sinar Agung kab. Garut Kegagalan produk adalah suatu hal yang sering dijumpai oleh
berbagai perusahaan baik itu besar maupun kecil, untuk mengendalikan kegagalan
produk merupakan suatu tugas yang sangat rumit, yang dimulai upaya untuk
mengetahui kepuasan konsumen. Kegagalan produk sendiri terbagi atas kegagalan
internal dan eksternal. Kegagalan internal yang disebabkan tidak telitinya
dalam proses pembuatan atau perakitan dalam produksi, sedang kan sedangkan
kegagalan eksternal disebabkan oleh beberapa hal seperti dalam proses pengangkutan
barang, dan proses pengepakan.
Berdasarkan
hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala bagian produksi CV. Sinar Agung kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa perusahaan tidak melakukan
perngerjaan ulang jika terjadi kegagalan produksi. Berdasarkan hasil wawancara
yang peneliti lakukan kepada kepala bagian produksi CV. Sinar Agung kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa perusahaan selalu mengupayakan tepat waktu
dalam proses produksinya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan
dengan kepala bagian produksi CV. Sinar Agung kab. Garut, diperoleh
keterangan bahwa perusahaan cukup menghemat bahan baku jika terjadi kegagalan
dalam produksi. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala
bagian produksi CV. Sinar Agung kab. Garut, diperoleh keterangan bahwa
masih terdapat penambahan biaya bila terjadi kegagalan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan
pengendalian produksi terhadap kegagalan produk belum sepenuhnya dilakukan,
karena masih terdapat kegagalan dalam perakitan ataupun dalam proses produksi
rotan, masih adanya pengawasan bahan baku yang kurang efektif. Dilihat dari
pembandingan proses perakitan kursi rotan antara standar perusahaan dengan
kursi yang sedang dirakit masih kurang diperhatikan, sehingga mempengaruhi
dalam kegiatan produksi dan finishing kursi rotan.
B. Saran
Perusahaan
sebaiknya melaksanakan pengukuran ulang dalam proses perakitan kursi rotan,
karena untuk melanjutkan ke proses produksi kedepan pengontrolan ulang ukuran
kursi rotan sangat menentukan dalam produksi sampai finishing pembuatan kursi
rotan, pengukuran ulang dalam proses perakitan dengan cara membuat copy dari
ukuran kursi rotan yang ditetapkan oleh perusahaan kepada masing-masing pegawai
dan mengawasi proses perakitan kursi rotan.
DAFTAR PUSTAKA
Hani,
Handoko. 2003. Dasar-Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi. Yogyakarta, BPFE
Heizer
Jay,dan Render. 2001. Prinsip-Prinsip
Manajemen Operasi. alih bahasa Koesnohadi Ariyoto. Jakarta, Rajawali Pers
Ishikawa, Kauro. 1992. Pengendalian Mutu Terpadu. alih bahasa Budi Santoso. Jakarta,
Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar