Selasa, 25 November 2014

PULUHAN TAHUN WARGA JAMBI HIDUP TANPA AIR BERSIH


Air dan kehidupan tidak bisa terpisahkan. Membicarakan air berarti membicarakan kehidupan. Pernyataan itu harus tegas dan menjadi perhatian setiap kompnonen bangsa.
Pernyataan ini sengaja disampaikan sebagai bentuk sikap Walhi Jambi. Sebagai sikap sebagai organisasi advokasi lingkungan hidup, Walhi Jambi secara konsisten menyatakan bahwa persoalan air merupakan persoalan pengelolaan sumber daya. Banjir, kekeringan, penggundulan hutan, pencemaran dan berbagai persoalan pengelolaan sumber daya alam merupakan bentuk sikap pongah manusia didalam melihat alam. Manusia yang ditakdirkan sebagai pemimpin didunia dan mempunyai akal pikiran yang tidak terdapat didalam jenis ciptaan Tuhan lainnya, disatu sisi dapat menjadi perusak lingkungan. Kerusakan alam lebih cepat dan lebih berbahaya daripada daya dukung lingkungan dalam membenahi alam. Manusia juga dengan berbagai akal pikiran ternyata juga menjadi salah satu sebab dalam merusak alam. Manusia juga yang paling merasakan dampak langsung dari salah kelola sumber daya alam.

Proyek pipanisasi air bersih senilai Rp 408 miliar yang terbengkalai.
Gordon, 34 tahun nyaris putus asa berharap air bersih. Sepanjang hidupnya, warga Desa Taman Raja, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) ini setiap hari mandi dan hidup bersama air keruh, kekuning-kuningan, berminyak, serta berbau tak sedap.
Tanjab Barat adalah daerah berawa dan dekat laut. Sebagian besar airnya berasa asin atau asam, memiliki tingkat keasaman (pH) tinggi dan berkadar zat besi (Fc) di atas ambang batas toleransi. “Kalau kita pakai sabun dan shampoo, busanya tak ada sama sekali, kalah sama air. Bila digunakan untuk menanak nasi, airnya berwarna kehijau-hijauan,” kata Gordon kepada Mongabay-Indonesia, pada 8 Desember 2013 lalu.
Untuk menggosok gigi, minum dan memasak, masyarakat Tanjab Barat sangat bergantung pada air hujan. Setiap rumah memiliki drum-drum berukuran jumbo atau ember dalam jumlah banyak.
Saking seringnya mengonsumsi air hujan, ada anekdot yang umum dibicarakan: “Orang Tanjab Barat itu gampang dikenali. Tengok saja giginya. Kalau ada yang ompong atau rusak, nah itu pasti orang sana!” Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi air hujan dalam jangka panjang bisa merusak gigi dan tulang.
Tanjab Barat terbagi dua bagian: hulu dan hilir. Di hulu ada enam kecamatan: Renah Mendaluh, Merlung, Muara Papalik, Tebing Tinggi, Batang Asam, dan Tungkal Ulu. Sementara di hilir terdapat tujuh kecamatan: Betara, Kuala Betara, Bram Itam, Pengabuan, Seberang Kota, Tungkal Ilir, dan Senyerang.
Ada perbedaan antara hilir dan hulu. Di hulu masih mendingan. Terutama masyarakat di empat kecamatan: Merlung, Tungkal Ulu, Muara Papalik, dan Batang Asam, masih mampu menghasilkan air tanah yang layak. Masih bisa mengandalkan sumur gali sedalam 10 meter. Namun airnya mudah kering bila musim kemarau tiba.
Air ledeng hanya dapat dinikmati sekitar 150 kepala keluarga yang tinggal di Desa Pematang Pauh dan Kelurahan Pelabuhan Dagang – keduanya berada di Kecamatan Tungkal Ulu. Airnya berasal dari sumur bawah tanah. Sementara dua kecamatan lainnya: Tebing Tinggi dan Renah Mendaluh sangat sulit mendapatkan air bersih. Mereka hanya mengandalkan air hujan.
Sebelum era tahun 90-an, masyarakat di wilayah hulu ini masih bisa bergantung dengan air Sungai Pengabuan. “Ketika kecil, kami terbiasa minum langsung dari sungai. Sekarang tak bisa lagi. Air sungai sudah tercemar,” ujar Gordon yang tinggal di sana sejak tahun 1989 silam. Praktis hanya warga Kecamatan Batang Asam yang bisa mengonsumsi air Sungai Pengabuan karena terletak di hulu sungai.
Pabrik pengolahan kelapa sawit di Tungkal Ulu adalah PT Dasa Anugrah Sejati, PT Inti Indosawit Subur, PT Mitra Sawit Jambi, PT Citrakoprasindo Tani, PT Trimitra Lestari, PT Rudy Agung Agra Laksana, PT Bakrie Sumatra Platantion, PT Agrowiyana, PT Makin Group, dan PT Tusau. Plus satu pabrik bubur kertas yakni PT Lontar Papyrus Pulp & Paper – anak perusahaan Sinarmas Group.
Menurut Gordon sejak masuknya perusahaan bubur kertas dan kelapa sawit, Sungai Pengabuan tercemar. Airnya hitam pekat. “Kami sudah dikepung kebun sawit, perusahaan, dan hutan tanaman industri. Tanaman-tanaman itu benar-benar menghisap air tanah. Mungkin jika tak ada mereka, air di sini tak mudah kering kala kemarau,” katanya mengeluh.
Kecamatan Tebing Tinggi adalah kawasan yang paling kesulitan air bersih. Anju Saragih, 29 tahun yang bermukim di Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi mengatakan bahwa setiap hari mereka membeli air bersih. Sebelum tahun 2004, mereka masih bisa memiliki sumur sedalam 3 meter. Kini, mereka mengandalkan sumur bawah tanah sedalam minimal 50 meter. “Itupun terancam kering jika kemarau tiba,” katanya kepadaMongabay Indonesia pada 9 Desember 2013 lalu.
Air bersih semakin sulit, kata Anju, setelah PT PetroChina melakukan pengeboran. Sekitar empat sumur migas hanya berjarak dua kilometer dari desanya. “Bila hujan, aroma busuk tercium dari pabrik PT Lontar. Padahal jaraknya jauh, sekitar 15 kilometer,” ujar Anju.
Namun bagi Arwin, 31 tahun, warga Tebing Tinggi mengaku setiap hari mereka rata-rata mesti mengeluarkan biaya Rp 100 ribu. Untuk membeli 10 drum air. Satu drum berukuran 200 liter air dijual seharga Rp 10 ribu. Setiap hari ada beberapa mobil yang khusus menjual air dari daerah tetangga Tebing Tinggi.
Penjual air memiliki sumur bawah tanah sedalam hingga lebih 100 meter. Airnya sedikit berasa asam, agak kekuningan serta agak berbau. Tapi lumayanlah buat minum, mandi, dsb. “Kami di Tebing sama sekali tak bisa membuat membuat sumur. Sumur apapun itu tak ada airnya. Jadi ya terpaksa beli,” kata Arwin kepada Mongabay Indonesia lewat telepon selulernya, pada 10 Desember 2013 lalu.
Sementara di hilir, mendapatkan air bersih lebih sulit lagi. Warga harus harus merogoh kocek dalam-dalam. Kenapa? Karena minimal harus sedalam 240 meter. Jika kurang dari itu, air masih berbau dan tak bisa dikonsumsi buat minum.
Sementara berharap air ledeng dari PDAM Tirta Pengabuan masyarakat nyaris putus asa. Hampir setiap hari warga komplain bahwa air ledengnya kuning dan berbau bahkan tersendat-sendat mengalir ke rumah. Sejak puluhan tahun lalu pemerintah Tanjab Barat memprogramkan proyek pengadaan air bersih. Mulai dari pembuat intake, mesin penyedot, pembersih, sampai ke pipa penyuplai ke rumah-rumah warga. Total sudah hampir Rp 500 miliar dana APBD dan APBN dihabiskan merancang proyek air bersih.
Berganti bupati, berganti pula proyek yang diluncurkan dan setiap proyek selalu menyisakan masalah. Yang sangat mencolok adalah dana yang dianggarkan dengan pola tahun jamak atau multi years pada 2008-2010 dengan total nilai Rp 408 miliar.
Sudah setahun lebih masa pengerjaan proyek itu berakhir, tetapi air yang diharapkan datang dari hulu Sungai Pengabuan tak kunjung masuk ke rumah-rumah penduduk. Pipa-pipa hitam ukuran besar tidak terpasang keseluruhan dan dibiarkan berserakan. Sebagian yang sudah terpasang tampak tidak sempurna, nongol ke permukaan tanah.
Reservoir atau bak penambungan air pun dibiarkan bagai tong sampah raksasa. Mesin pemompa dan penyedot air yang sudah dibeli kini diparkir di gedung Dinas Pekerjaan Umum. Kenapa bisa proyek bernilai setengah trilun itu terbengkalai?


Link : 
http://musri-nauli.blogspot.com/2014_03_01_archive.html

http://www.menlh.go.id/kegiatan-terpadu-pabrik-kertas-perluasan-pabrik-pulp-pltu-dermaga-tebing-tinggi-jambi/

http://walhi-sumsel.blogspot.com/2013/07/deklarasi-masyarakat-gambut-pantai.html

http://musri-nauli.blogspot.com/2008_03_01_archive.html
http://asosiasiswarawartawandemokrasi.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

KONDISI LINGKUNGAN DI DAERAH




Rabu, 19 November 2014

PEMANASAN GLOBAL

10. Buatlah lagu atau puisi mengenai “Pemanasan Global” !
(Faire une chanson ou un poème sur Global Warming!)
Keriunduan Si Burung Camar
Burung camar menangis malam..
Dalam rimbunya dedaunan laksana selimut sang malam.
Terbang sayu tertatih meniti tiap kepak-kepak sayap.
Matanya jauh menjelajah di antara pohon-pohon yang tumbang..
Dengan tubuh letih tertatih berkelana di kolong langit.
Hatinya yang tercacah dan penuh rasa cemas yang membuncah seakan bagai sebuah gunung yang membebani kedua sayap kecilnya.
Deru angin dan cambukan kilat tak sedikitpun menciutkan nyali yang terbungkus rapat dalam tekad.
Kicau pilunya tak pernah berhenti sejak sang mentari lelap di peraduan.
Segenap penjuru hutan yang terhampar bagai permadani telah dia jelajahi.
Tapi apa yang di carinya belum juga dia temui..
Nyanyian pilunya semakin lemah terdengar.
Tubuh kecilnya semakin keras bergetar..
Tenaganya telah habis termakan rasa letih.
Harapanya telah sirna tertelan rasa putus asa..
Terjatuh dalam pelukan maut yang hangat.
Terpejam dalam selimut malam yang rapat..
Jiwanya terbang melesat tinggalkan raga yang terbujur kaku..
Masih terus mencoba mencari apa yang tak dia temukan di hamparan bumi.
Ah..Mungkin di alam sana dia kan bertemu..
Tubuhnya meringkuk beku di atas dahan-dahan.
Tepat di samping sarang dan tiga anaknya yang tak lagi bernyawa.
Tersembunyi di balik lembaran-lembaran daun,dari pohon yang tumbang ke bumi.
Karena ulah manusia..
(Keriunduan The Gulls
Mouettes crient soir ..
Dans rimbunya feuillage comme une couverture de la nuit.
Fly vitrage décalés poursuivre chaque battement d'ailes.
Ses yeux errent loin entre les arbres tombés ..
Avec un corps fatigué quinconce aventuré sous les cieux.
  Compté et le cœur est plein d'anxiété qui jaillissait comme une montagne qui semblait peser sur ses deux ailes.
Le rugissement du vent et de la foudre arrimage pas le moins intimidante bien emballé dans une détermination.
Pilunya gazouillis n'a jamais cessé depuis que le soleil profonde dans le concours.
Toutes les parties de la forêt qui se trouvent comme un tapis avaient l'explorer.
Mais qu'est-ce Carinya mais il a également rencontré .. Chanter son pilunya plus faible.
Son petit corps vibrer plus fort ..
Force a été érodée par la fatigue.
Espoirs se sont envolés le désespoir d'ingestion ..
Tombé dans l'étreinte chaleureuse de la mort.
Bien fermé dans des couvertures la nuit ..
Son âme a quitté le coup de corps qui flottait immobile ..
Toujours à essayer de comprendre ce qu'il n'a pas trouvé dans l'étendue de la terre.
Ah .. Peut-être dans la nature il qu'il a rencontré ..
Son corps a été gelé enroulée au-dessus des branches.
Juste à côté du nid et trois enfants étaient sans vie.
Caché derrière des feuilles de feuilles, d'arbres tombés à terre. En raison de l'activité humaine ..)

PEMANASAN GLOBAL

9. Simak studi kasus dengan judul “Apa yang harus dilakukan oleh Indonesia untuk beradaptasi dengan dampak ekstrim pemanasan global ?” (Kasus 2), berikan pendapat saudara !
(Envisager l'étude de cas intitulée «Qu'est-ce qui doit être fait par l'Indonésie à se adapter aux effets du réchauffement climatique extrêmes?" (Cas 2), donnez votre avis!)

Jawaban:
Pemanasan global akan mengenai semua negara tanpa terkecuali Indonesia. Sebagai negara yang hidupnya sangat bergantung pada sumber daya alam, cara yang tepat dalam mengatasi dampak globalisasi adalah beradaptasi. Kemampuan adaptasi perlu didukung oleh pemerintah dan organisasi lingkungan, dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai berbagai dampak pemanasan global tsb.
(Réponse: Le réchauffement climatique va frapper tous les pays sans exception Indonésie. En tant que pays dont la vie est fortement tributaire des ressources naturelles, la bonne façon de répondre à l'impact de la mondialisation est de se adapter. Adaptabilité doit être soutenue par les gouvernements et les organisations environnementales, de fournir des connaissances au public sur les effets de la page du réchauffement climatique.)

PEMANASAN GLOBAL

8. Cermati studi kasus dengan judul “Dampak Pemanasan Global Tak Bisa Diperbaiki” (Kasus 1), tuliskan komentar anda !
(Faites attention à l'étude de cas intitulée «L'impact du réchauffement climatique pourrait pas réparé" (cas 1), d'écrire votre commentaire!)

Jawaban:
Menurut pendapat saya beberapa dampak dari pemanasan global memang ada yang tidak dapat diperbaiki, seperti mencairnya gletser atau lapisan es – yang dapat menaikkan permukaan laut beberapa meter, yang bisa dilakukan adalah cara mengantisipasi kenaikan permukaan air laut itu. Dengan diadakannya berbagai pertemuan yang membicarakan dampak pemanasan global, sangat diharapkan adanya upaya nyata dan partisipasi dalam menanggulangi dampak pemanasan global yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.
(Réponse: À mon avis certains des effets du réchauffement climatique ne existe qui ne peut être corrigée, comme la fonte des glaciers ou calottes glaciaires - qui pourrait élever le niveau de la mer de plusieurs mètres, qui peut être fait est d'anticiper la hausse du niveau de la mer. En tenant diverses réunions pour discuter de l'impact du réchauffement climatique, il est prévu que l'effort réel et la participation dans la lutte contre les effets du réchauffement climatique causé par l'homme lui-même.)

Selasa, 18 November 2014

PEMANASAN GLOBAL

7. Sebutkan beberapa alternatif untuk mengantisipasi dampak kenaikan muka air laut !
(Nom des alternatives à anticiper l'impact de l'élévation du niveau de la mer!)
Jawaban:
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan adalah:
a. Relokasi
Alternatif dikembangakan dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjr yang sangat besar,sehingga kawasan bubidayanya perlu dialihkan lebih mwnjauh dari garis pantai
b. Akomodassi
Akomodasi ; alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko
dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture) ; area-area yang tergenangi tidak terhindarkan, namun diharapkan tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, asset dan aktivitas sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar.
c. Proteksi ;
Pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai dengan prinsip “working with nature
(Réponse: 
Certaines des solutions de rechange qui peuvent être faites: 
a. RelokasiAlternatif est développé impacts économiques et environnementaux en raison de l'élévation du niveau de la mer et banjr très grand, de sorte que la région doit être transférée sur mwnjauh bubidayanya de littoral
b. AkomodassiAkomodasi; Cette alternative est un ajustement à la nature ou resikodampak changements qui peuvent survenir tels que la remise en état, la construction d'élévation ou des changements dans l'agriculture dans l'agriculture de l'eau saumâtre (aquaculture); les zones inondées est inévitable, mais ne devrait pas constituer une menace grave pour la sécurité de la vie, des biens et des activités socio-économiques et de l'environnement.
c. Protection; Construction d'ondes de retenue (brise-lames) ou barrages (digues) et qui sont des structures souples tels que la revégétalisation de la mangrove ou le stockage de sable (rechargement de la plage). Bien tendance défensive contre les changements naturels, cette alternative doit être fait avec soin en tenant compte des processus naturels qui se produisent en conformité avec le principe de "travailler avec la nature)

PEMANASAN GLOBAL

6. Bagaimana dampak kenaikan muka air laut ?
(Quel est l'impact de l'élévation du niveau de la mer?)
Jawaban:
Kenaikan muka air air selain mengakibatkan perubahan arus laut pada wilayah pesisr juga mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove,yang pada saat ini saja kondisinya sudah sangat mengkawatirkan.Selain itu ada beberapa yang bisa mengakibatkan kenaikan muka air laut,antara lain:
a. Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir,
b. Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove,
c. Meluasnya intrusi air laut,
d. Ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan
e. Berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.
(Réponse:
 L'augmentation du niveau de l'eau en plus de l'eau pour entraîner des changements dans les courants océaniques dans la région pesisr causent également des dommages aux écosystèmes de mangroves, qui à ce moment a été très mengkawatirkan.Selain à condition que il ya certains qui pourrait conduire à l'élévation du niveau de la mer, entre autres: 
a. La fréquence et l'intensité accrues des inondations, 
b. Les changements dans les courants océaniques et la destruction massive des mangroves, 
c. Répandue intrusion d'eau de mer, 
d. La menace d'activités socio-économiques des communautés côtières, e.danois. Superficie réduite ou la perte de petites îles.)

PEMANASAN GLOBAL

5. Berikan penjelasan mengenai dampak pemanasan global bagi aktivitas social !
(Donner une explication des effets du réchauffement climatique pour l'activité sociale!)

Jawaban:
Dampak bagi aktifitas social –ekonomi masyarakat meliputi
a. Gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai
b. Gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan ,pelabuhan dan bandara Gangguan terhadap pemukiman penduduk
c. Berkurangnya produktifitas lahan pertanian
d. Meningkatnya resiko kanker dan wabah penyakit.
(Réponse: 
L'impact des activités socio-économiques meliputia société:
a. Interférer avec la fonction des zones côtières et les villes pantaib. 
b. Interférer avec la fonction de l'infrastructure et des installations telles que es routes, les ports et les aéroports perturbation de règlement pendudukcc.Pertaniand réduit la productivité des terres. 
d.Augmentation du risque de cancer et les maladies.

PEMANASAN GLOBAL

4. Jelaskan pengaruh pemanasan global terhadap sector pertanian !
(Expliquer les effets du réchauffement climatique sur le secteur agricole!)

jawaban:
Tak tentunya iklim mengakibatkan pola tanaman,estimasi produk pertanian dan persediaan pangan sulit di prediksi,produksi pangan menurun,fluktuassi dan distribusi ketersediaan air terganggu,hama dan penyakit tanaman serta manusia menggila. Perubahan iklim akhirnya mengancam keberlanjutan kehidupan.Pertanian Indonesia sudah mengalami dampak.Tata ruang daerah resapan air dan system imigrasi yang buruk telah memicu banjir termasuk didaerah sawah..
(Réponse: Il est du climat de cours ont donné lieu à des pratiques culturales, l'estimation des produits agricoles et des produits difficiles dans la prédiction alimentaires, diminution de la production alimentaire, et la distribution fluktuassi perturbé disponibilité de l'eau, les ravageurs et les maladies des plantes et les humains engouement. Le changement climatique menace la viabilité enfin kehidupan.Pertanian l'Indonésie a connu dampak.Tata bassin versant et le système d'immigration pauvres a provoqué des inondations y compris la zone paddy .)

PEMANASAN GLOBAL

3. Jelaskan hubungan antara konversi hutan dengan pemanasan global !
(Décrire la relation entre la conversion des forêts au réchauffement climatique!)
Jawaban:
Hutan merupakan salah satu endapan karbon yang penting Konversi hutan yang banyak dilakukan, adalah contoh upaya menyediakan pangan dan membuka lahan untuk perkebunan, yang sudah tentu akan mengurangi fungsi hutan sebagai endapan karbon. Kandungan karbon yang terlepas ke atmosfer akan meningkatkan GRK.
(Réponse: La forêt est l'un de la conversion de la forêt de dépôt de carbone important accompli, est un exemple des efforts visant à fournir de la nourriture et de compensation pour les plantations, ce qui va certainement réduire la fonction des forêts que les dépôts de carbone. La teneur en carbone est libéré dans l'atmosphère va augmenter GES.)

PEMANASAN GLOBAL

2. Berikan penjelasan mengenai jenis kegiatan yang memberikan sumbangan terhadap pemanasan global !
( Fournir une description des types d'activités qui contribuent au réchauffement climatique!)

Jawaban:
Produksi dan konsumsi energi(57%) adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan ataupun dihilangkan dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Energi memberikan kemudahan manusia, yang juga berpengaruh terhadap tingkat produksi. Dengan adanya energi akan membuat produksi semakin meningkat, dan menghasilkan limbah, baik udara, cair, atau berupa padatan.
• CFC(17%), merupakan gas buatan manusia yang merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON..
• Pertanian(14%), pembukaan lahan pertanian, dengan melakukan penebangan hutan, membuat berkurangnya luas hutan.
• Penebangan hutan dan perubahan tata guna lahan(9%), akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalam biomassa ke dalam atmosfer sehingga kemampuan bumi untuk menyerap Co2, menjadi berkurang.
• Industri(3%), kegiatan industri yang menghasilkan berbagai macam bentuk polusi dan sebagian besar mengandung zat yang dapat merusak lapisan ozon.
(Réponse: La production et la consommation d'énergie (57%) est une activité qui ne peut être séparé ou retiré des activités entreprises par les humains. Fournir facilité l'énergie humaine, qui affecte également le niveau de la production. Avec l'énergie fera augmenter la production, et de produire des déchets, le bon air, liquide ou sous forme solide. 
• CFC (17%), est un gaz synthétiques sont des substances qui ne sont pas inflammables et pas trop toxique. Une seule molécule de CFC a une durée de vie de 50 à 100 ans dans l'atmosphère avant sa suppression. Dans environ 5 ans, CFC se déplaçant lentement dans la stratosphère (10-50 km). CFC molécule se décompose après mélange avec de la lumière UV, et en libérant des atomes de chlore. L'atome de chlore cherche à détruire l'ozone et de produire du trou d'ozone ..
 • Agriculture (14%), l'expansion agricole, l'exploitation forestière de la forêt, ce qui rend la perte de forêt. 
• Déforestation et changement d'utilisation des terres (9%), se libérer du carbone stockée dans la biomasse dans l'atmosphère à la capacité de la terre à absorber le CO2, doit être réduite. 
• Industrie (3%), les activités industrielles qui produisent diverses formes de pollution et contiennent souvent des substances qui peuvent endommager la couche d'ozone.)